Umat Paroki Katedral Ruteng Menolak Politik Uang

Menjelang Hari Raya Natal dan menyambut Tahun Politik 2024, para wakil rakyat di DPRD Manggarai dan para Calon Legislatif (Caleg) asal Paroki Katedral dipertemukan di Aula Santu Yosep Paroki Katedral. Mereka diajak “jeda sesaat” merefleksikan ulang panggilan hidup dan profesi mulia itu dalam terang iman melalui rekoleksi dan misa bersama. Di akhir acara, ada pernyataan menarik : umat Katedral menolak politik uang dan politik identitas.

Para peserta Rekoleksi dan Misa Bersama mengadakan sesi foto bersama usai Misa di Aula Santu Yosep Katedral Ruteng, Sabtu, 16 Desember 2023. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)

KATEDRALRUTENG.ORGDewan Pastoral Paroki Santa Maria Assumpta dan Santo Yosep Katedral Ruteng mengadakan kegiatan rekoleksi, pengakuan dosa dan Misa Bersama untuk pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Manggarai, para staf Sekretariat DPRD dan para calon anggota legislatif 2024 se-wilayah Paroki Katedral Ruteng. Acara ini dihelat di Aula Santu Yosep kompleks Katedral, Sabtu, 16 Desember 2023  dan menghadirkan pembicara, RP Hubert Muda, SVD.

 

Mengambil tema “Beriman Secara Terlibat : Terlibat Sebagai Umat Beriman” acara sepanjang setengah hari ini berjalan lancar. Para caleg yang hadir datang dari berbagai partai politik (parpol), baik Caleg DPRD Kabupaten Manggarai maupun Caleg DPRD NTT. Dari jajaran DPP-DKP hadir antara lain, Ketua Pelaksana DPP Katedral, Simon Manggu, Ketua DKP, Vinsensius Marung, Ketua Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Keuskupan Ruteng, Dominicus Waso dan Ketua Seksi Kerawam Paroki Katedral, Theo Taram.

 

Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng, RD Blasius Harmin, mewakili Administrator Paroki Katedral, RD Dyonysius Osharjo, saat membuka kegiatan ini mengatakan, sesuai dengan konteks Adventus dan Natal juga memasuki Tahun Politik 2024, aspek pertobatan diharapkan menjadi perhatian bersama.”Pertama kita sebut dengan pertobatan individual, seperti melalui kegiatan rekoleksi, pengakuan dosa dan misa, ini semua bagian dari pertobatan individual,” ungkapnya.


Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng, RD Blasius Harmin, saat mewakili Administrator Paroki Katedral Ruteng menyampaikan sambutan pembukaan acara Rekoleksi, Pengakuan Dosa dan Misa bagi anggota DPRD Kabupaten Manggarai dan para Caleg 2024 asal Paroki Katedral di Aula Santu Yosep. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)


Memasuki Tahun Politik 2024 yang tak lama lagi datang, sebagai momentum pesta demokrasi pemilihan Presiden-Wakil Presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan Kabupaten, lanjut RD Blasius, semua peserta rekoleksi diajak untuk mengadakan pertobatan sosial, ajakan untuk merefleksikan kembali dampak dari perbuatan keseharian hidup terhadap masyarakat banyak. Dia juga mengutip Mahatma Gandhi tenang 7 dosa sosial, yakni kekayaan tanpa kerja keras, perniagaan tanpa moralitas, kesenangan tanpa nurani, pendidikan tanpa karakter, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, peribadatan tanpa pengorbanan dan politik tanpa prinsip.

 

Terlibat Mengabdi Kehidupan

Dalam uraiannya, di hadapan para anggota DPRD Manggarai dan para Caleg, RP Hubert Muda mengatakan, orang beriman mesti merawat dunia dan mempromosikan kebaikan yang ada dalam dirinya dan dalam diri sesama. Inilah makna imamat rajawi semua orang tertahbis. Dalam perspektif imamat rajawi ini, menurut RP Hubert, anggota DPR memaknai 3 fungsi utamanya, yaitu legislating, budgeting dan controlling. Tiga fungsi DPR ini merupakan narasi yang terang benderang tentang “keterlibatan” atau tentang iman yang terlibat.


RP Hubert Muda, SVD menjadi pembicara dalam acara Rekoleksi yang dilanjutkan dengan Sakramen Pengakuan Dosa dan Misa Bersama antara semua anggota DPRD Manggarai dan Caleg dari Paroki Katedral Ruteng yang diadakan di Aula Santu Yosep Katedral, Sabtu, 16 Desember 2023 pagi. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)


“Keterlibatan inilah yang menjadi sarana membangun gereja “Communio” atau gereja persekutuan. Keterlibatan itu melukiskan relasi kita dengan hakekat Allah yang adalah kasih...Dan kalau kita yakin bahwa kita diciptakan dengan cara keterlibatan, maka keterlibatan kita mesti bertujuan untuk mengabdi kehidupan. Panggilan kita, termasuk para anggota DPR adalah melibatkan diri di tengah dunia, masuk dalam pergumulan kemanusiaan agar manusia hidup lebih baik dan lebih bersaudara  dengan ‘rumah kita bersama’ (common home) yaitu lingkungan hidup kita,” ucap RP Hubert.

 

Pada kesempatan ini, RP Hubert juga mengutip KWI, tentang 8 kriteria pemimpin yang ditawarkan dan harus menjadi perhatian bersama pada hajatan politik Pemilu 2024, yakni pemimpin adalah dia yang berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, yang mampu merawat Bhineka Tunggal Ika, yang memiliki integritas yang tinggi, yang mengutamakan kepentingan nasional ketimbang kepentingan pribadi atau kelompok, yang mempunyai keberpihakan nyata bagi kaum lemah—kecil—dan difabel, yang memiliki rekam jejak yang terpuji, yang menjunjung tinggi martabat manusia dan menjaga keutuhan alam ciptaan dan menghormati martabat manusia.


Salah satu sudut dalam acara Rekoleksi, Sakramen Pengakuan Dosa dan Misa Bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Manggarai dan para Caleg yang akan bertarung di Pileg 2024. Acara ini diadakan oleh Paroki Katedral Ruteng dan menjadi agenda tahunan. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)


DPR “Sakramen Politik” yang Membawa Harapan dan Kegembiraan

RP Hubert juga menegaskan, bahwa DPR sebagai lembaga pelayan masyarakat adalah gereja, di mana semua kita, awam dan klerus dipanggil untuk menjadi “sakramen” yang berarti menjadi tanda efektif dari kehadiran Allah yang menyelamatkan. “DPR adalah lembaga yang mengusung ‘Sakramen Politik’ karena mereka masuk dan terlibat dalam situasi konkrit manusia, di dalam situasi sejarah yang nyata. Harapan dan kegembiraan masyarakat menjadi harapan dan kegembiraan mereka (GS 1). Karena itu, sering dikatakan, DPR dengan keterlibatannya itu mesti berdaya transformatif,” kata RP Hubert.

 

RP Hubert menuturkan, DPR menjadi sakramen ketika dia membagi kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusia, dan bersama-sama mengatasi kondisi kehidupan yang bertentangan dengan maksud Allah. “DPR sebagai bagian integral dari Gereja adalah gereja itu sendiri. Kita semua diberdayakan oleh Roh Kudus untuk terlibat dalam dunia,” ungkapnya.

 

Ia juga menekankan bahwa DPR adalah sebuah komunitas kategorial yang mesti memperhatikan 3 pengalaman, yakni keharusan berbagi, kewajiban peduli dan keutamaan harapan. “Semua anggota DPR harus bisa mewaspadai bahaya seperti egoisme, fundamentalisme religius, yang menegasikan orang lain, termasuk politik identitas,” tegasnya.


Suasana saat digelarnya Misa Bersama setelah Rekoleksi dan Pengakuan Dosa yang dihadiri para pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Manggarai serta para Calon Legislatif yang akan berkontestasi di Pemilu 2024. Kegiatan ini diadakan di Aula Santu Yosep Katedral Ruteng. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)


Menolak Praktek Politik Tidak Sehat

Dalam sambutan penutup, Ketua Pelaksana DPP Paroki Katedral Ruteng, Simon Manggu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada RP Hubert Muda, SVD yang telah membuka perspektif para Caleg dan anggota DPRD Kabupaten Manggarai yang hadir. Ia berharap dari kegiatan penting dan bermakna ini, pada saatnya nanti, ketika mereka duduk di lembaga legislatif bisa menjadi politisi sekaligus wakil rakyat yang sungguh Kristiani dan penyalur aspirasi rakyat.

 

Simon juga menegaskan, menyongsong Tahun Politik 2024,  di mana akan digelar pesta demokrasi pemilihan umum Presiden-Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten Manggarai, umat Paroki Katedral Ruteng juga telah berkomitmen menyatakan sikap untuk menolak berbagai bentuk praktek politik yang tidak menyehatkan alam demokrasi.

 

“Umat Paroki Katedral Ruteng menolak politik uang atau money politics, juga menolak politik identitas. Kami menyatakan menolak politik yang tidak beretika, politik yang mengutamakan kepentingan diri sendiri dan kelompok,” tegas Simon.


Ketua Pelaksana DPP Paroki Katedral Ruteng, Simon Manggu saat menyampaikan sambutan penutup dalam Misa yang dihadiri para pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Manggarai dan para Caleg di Aula Santu Yosep Ruteng. Ia membacakan pernyataan sikap umat Paroki Katedral yang menolak praktik politik uang dan politik identitas. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)


Rekoleksi dan Misa khusus untuk Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Manggarai merupakan program dan kegiatan rutin yang dilaksanakan di Paroki Katedral sejak tahun 2022 lalu, ketika RD Gabriel Harim ditugaskan menjadi Pastor Paroki. Bertepatan dengan kian dekatnya Tahun Politik, Pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024, maka rekoleksi dan Misa kali ini mengikutsertakan para Caleg Kabupaten, Provinsi dan pusat yang berasal dari Paroki Katedral Ruteng.

 

Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk penguatan spiritual bagi tugas dan pelayanan para anggota DPRD yang menjadi bagian sesama umat Paroki Katedral, juga para Caleg yang akan maju berkompetisi merebut suara rakyat pada Pileg mendatang, sekaligus sebagai persiapan batin untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. (Jimmy Carvallo)

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT