Komunitas Cinta Kasih (KCK) Denpasar yang dididrkan oleh Ibu Helen Cundawan kembali melaksanakan bakti sosial oPerasi katarak dan pengobatan mata bagi lebih dari 2 ribu orang yang tersebar di 3 kabupaten. Bekerja sama dengan John Fawcett Foundation (JFF), Keuskupan Ruteng, Pemda Manggarai melalui Dinas Kesehatan dan RSUD, dan Komunitas Lux Mundi (Terang Dunia), mereka berkolaborasi membantu sesama, meringankan derita dan merangkul yang papa.
Misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus digelar di Gereja Katedral Ruteng. Sebelumnya, selama 2 hari, 20-21 Juni 2025 tradisi tahunan prosesi Sakramen Mahakudus antar paroki sukses dilaksanakan di 7 paroki gugus kota Ruteng. Dari Gereja Katedral ada pesan penting yang dikumandangkan : semua orang diajak membaharui persekuan hidup dalam semangat belarasa.
Diskusi segar seputar Ajaran Sosial Gereja (ASG), isu-isu kekerasan terhadap perempuan (KDRT), kekerasan seksual, positivisme hukum dan tentang dunia anak yang semakin rentan mengalami perlakuan diskriminatif menjadi pergumulan bersama peserta sosialisasi yang digelar DPP Katedral Ruteng. Kegiatan ini diapresiasi banyak kalangan sebagai upaya perbaikan di tengah banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di tanah Nuca Lale.
Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Antonius Ryanto Latu Batara, disapa Romo Andi memimpin perayaan Ekaristi pelantikan dan pengukuhan pengurus WKRI DPC Paroki Katedral yang mengisi jajaran alat kelengkapan organisasi dan pengurus Ranting. Misa berlangsung meriah. WKRI diajak untuk bersama berjalan dalam semangat pelayanan kepada umat dan menyentuh mereka yang membutuhkan perhatian.
Sepanjang Bulan Mei yang dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria, tradisi prosesi arca Bunda Maria yang diarak dari wilayah ke wilayah telah menjadi momen istimewa bagi umat paroki Katedral. Ada perjumpaan, kerja sama, doa bersama, merayakan Ekaristi bersama dan semua itu menyatukan mereka dalam semangat devosi yang terus berkembang di semua kalangan, dari lansia, orang tua, pemuda-pemudi dan anak-anak.
Ada yang menarik saat pendampingan anak-anak calon Komuni Pertama di Paroki Katedral Ruteng. Metode baru dalam pendampingan anak, ini diuji-coba dengan hasil gemilang. Dengan pola bina iman anak yang baru maka persiapan Komuni Pertama menjadi lebih ‘hidup’ karena dikemas dalam sebuah peristiwa sukacita. Tidak lagi monolog, tapi dialogal, partisipatif dan menjadikan anak sebagai subyek.