Hari ini, Yesus mengajar dengan perumpamaan tentang seorang penabur, di mana benih yang ditabur menggambarkan Firman Tuhan dan tanah menggambarkan kita, orang-orang yang percaya kepada-Nya. Kita semua ingin menjadi tanah yang subur sehingga Firman Tuhan itu dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berbuah. Meskipun kita juga sadar bahwa tidak jarang kita menjadi tanah yang kering dan penuh dengan bebatuan.
Dalam Injil hari ini, Yesus dan para rasul dilayani oleh para perempuan. Para perempuan itu adalah orang-orang yang pernah ditolong dan disembuhkan oleh Yesus dari berbagai penyakit. Mereka telah menerima dan merasakan kasih Tuhan yang membebaskan dan menyelamatkan. Dengan melayani Yesus, mereka bisa dekat dengan Yesus dan ikut mendengarkan pengajaran-Nya serta merasakan kasih-Nya. Akhirnya, mereka benar-benar menemukan hidup yang baru bersama Yesus dan para rasul-Nya.
Pada hari ini, kita diajak untuk belajar dari sosok seorang perwira yang hambanya sakit dan disembuhkan Yesus dari jarak jauh. Perwira itu seorang yang beriman dan imannya itulah yang membuat ia menjadi pribadi yang rendah hati. Sebagai seorang perwira, ia orang yang cukup berada dan terpandang, bahkan memiliki anak buah yang selalu taat kepadanya. Tetapi, dihadapan Yesus ia menempatkan dirinya sebagai seorang hamba yang tidak layak untuk menerima Dia di rumahnya.
Pada hari ini, Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias. Benarlah apa yang dikatakan Petrus itu. Namun, gambaran Mesias dalam benak Petrus adalah Mesias sebagai raja dengan segala keagungan dan kekuasaan. Gambaran Petrus tentang Mesias ini salah, karena Mesias yang adalah Yesus itu harus menanggung penderitaan dan mati dibunuh. Karena gambaran Petrus yang keliru itulah makanya Yesus memarahi dia.