Bacaan-bacaan pada hari ini menyiratkan kepada kita tentang bagaimana menjadi seorang yang kudus atau santo/santa. Dalam bacaan pertama, dikatakan bahwa untuk menjadi kudus, seseorang harus bisa menjadi kudus, seseorang harus bisa melewati setiap tantangan, cobaan, serta suka dan duka dalam hidup.
Dua sayap kehidupan kita: ungkapan iman dan perwujudan iman. Ada orang yang bertanya kepada Tuhan Yesus, “Hukum apakah yang paling utama?” Yesus menegaskan hukum yang pertama adalah “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, segenap akal budimu, dan segenap kekuatanmu.”
Kesombongan merupakan salah satu dari tujuh dosa pokok bahkan boleh dikatakan menjadi sumber bagi segala dosa yang lain. Kesombongan bertentangan dengan martabat pribadi manusia. Karena manusia pada dasarnya hanyalah debu dan memiliki hidup karena diberi nafas oleh Tuhan. Manusia yang baik tidak akan pernah menganggap dirinya melebihi apa pun.
Santo Paulus menyampaikan ungkapan hatinya tentang betapa berharganya umat yang dilayani. Ia rela melakukan apa pun demi mereka. Manusia itu berharga, melebihi apa pun. St. Paulus tentunya belajar dari Kristus yang menunjukkan dengan tegas betapa berharganya manusia di hadapan Allah.
Hari ini, kita bersama-sama merayakan Pesta Santo Simon dan Santo Yudas Rasul. Bacaan Injil yang disodorkan kepada kita adalah peristiwa di mana Yesus memanggil ke-12 murid-murid-Nya.
Sering kali beberapa anak bertanya: “Apakah orangtua yang tidak tahu diri harus dihormati juga? Mengapa?” Apa jawaban kita? Mungkin kita bingung, terdiam, tidak tahu jawaban apa yang harus dikatakan.