Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik, Minggu 11 September 2022

Bagaimana kita bisa hilang? Mengapa Bapa selalu mencari kita dan menunggu kita kembali? Mengapa kita disebut anakNya?

TUHAN, DAN ENGKAU YANG HILANG

 

Bacaan Pertama      : Keluaran 32:7-11.13-14

Mazmur Tanggapan : Mzm 51:3.4.12-13.17.19

Bacaan Kedua         : 1 Timotius 1:12-17

Bacaan Injil            : Lukas 15:1-32 Singkat Luk 15:10-32

Renungan:

1.    Bagaimana kita bisa “hilang”?

2.    Anggapan yang salah: kebaikan membelenggu, dan jadi buruk sedikit membebaskan kita dari belenggu. Kadang kita merasa, melepaskan diri untuk “sedikit berdosa” adalah cara untuk bahagia. Kisah anak yang hilang mengingatkan kita, ternyata tidak.

3.    Anak itu merasa bahwa ia bebas, tetapi kenyataannya, ia malah dibelenggu oleh dosanya. Buktinya? Dari anak, turun terus, sampai makan makanan babi pun, orang tidak mau beri.

4.    Ternyata, melepas diri untuk berdosa, yang kita sangka sebagai pembebasan, malah mengikat kita menjadi semakin buruk dalam hidup. Muka makin buruk dan muram, merasa semua orang musuh, yang keluar dari mulut itu pahit semua.

5.    Dosa, ternyata berarti, kita tidak cukup yakin, TUHAN mencintai kita sebagai anak, dan telah menyediakan yang terbaik.

6.    Selalu ada tempat untuk kita di hati TUHAN, sejauh apapun kita pergi.

7.    Kita selalu akan punya tempat, bukan karena TUHAN mau menganggap remeh dosa-dosa kita. Tetapi karena setiap kita yang kembali selalu akan dipeluk dengan kalimat, “ini anak saya, dan ia pulang”. Kita tahu, ada kasih yang selalu “lebih”, kalau urusannya tentang Orangtua dan anak.

Pastoran Katedral Ruteng, 10 September 2022

Rm. Valerian Karitas, Pr.

LINK TERKAIT