Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022

Yesus mengingatkan orang-orang Farisi atas kebiasaan mereka mengejar kehormatan. Apa yang membuat anda dihormati? Bagaimana cara mendapatkan kehormatan itu?

Bacaan Pertama     : Sirakh 3:17-18,20,28-29

Mazmur                 : 68:4-5ac,6-7ab,10-11

Bacaan Kedua        : Ibrani 12:18-19,22-24a

Bacaan Injil           : Lukas 14:1,7-14

 

“PILIH-PILIH ORANG”

(Rm. Valerian Karitas, Pr)

1.    Yesus mengkritik orang-orang Farisi yang mengamat-amati pergaulan dan tingkah lakuNya. Ia mengkritik tingkah laku mereka yang sering berusaha dihormati dalam kebersamaan. Apa yang membuat kita dihormati?

2.    Yesus mengingatkan kita pada dua hal penting, yakni bagaimana kita dihormati, dan bagaimana kita mesti bergaul.

3.    Kehormatan, diri kita, mau tidak mau, ditentukan oleh bagaimana orang menilai, bagaimana orang menghargai kita. Orang sering mencampuradukkan posisi dan kehormatan, yang sebenarnya tidak dapat disamakan. Posisi dapat diraih oleh diri sendiri, tetapi “siapa saya” hanya dapat ditentukan oleh orang lain, dan satu-satunya penentu itu, adalah pergaulan.

4.    Orang-orang Farisi menentukan jati diri mereka dengan menentukan kepada siapa mereka mesti bergaul, dan siapa yang tidak boleh dekat dengan mereka. Mau sukses, bergaullah dengan yang sukses, mau baik, bergaullah dengan yang baik, mau pintar, bergaullah dengan yang pintar, mau kudus, bergaullah dengan orang kudus. Tapi benarkah demikian?

5.    Pergaulan “pilih-pilih” ditentukan oleh apa yang anda terima dari orang lain. Mari kita mengecek siapa kita dari pergaulan seperti ini: sombong, egois, mau untung saja, tidak peduli dengan orang lain. Anda dapat menentukan posisi (kalangan), pejabat, orang kaya, orang terhormat, tapi anda tidak mendapatkan kehormatan, penghargaan.

6.    Pergaulan gaya Yesus ditentukan oleh apa yang anda beri kepada orang lain. Memberi, berkaitan dengan kebutuhan: kasih sayang, perhatian, didengar, dibantu. Kebutuhan selalu melampaui batasan dan kalangan manusia. Karena itu, pergaulan yang memberi tidak punya batas. Silahkan mengecek, bagaimana “siapa saya” dari pergaulan memberi.

7.    Belajarlah untuk tidak mengejar posisi. Kejarlah kesempatan memberi.

 

Katedral Ruteng, 28 Agustus 2022

LINK TERKAIT