Sering kali beberapa anak bertanya: “Apakah orangtua yang tidak tahu diri harus dihormati juga? Mengapa?” Apa jawaban kita? Mungkin kita bingung, terdiam, tidak tahu jawaban apa yang harus dikatakan.
Pekan Biasa XXX, Warna Liturgi Hijau
Bacaan Pertama: Roma 8:28-30
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Mazmur Tanggapan: Mazmur 13:4-5.6
Bacaan Injil: Lukas 13:22-30
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ref. Alleluya
Ayat. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Sering kali beberapa anak bertanya: “Apakah orangtua yang tidak tahu diri harus dihormati juga? Mengapa?” Apa jawaban kita? Mungkin kita bingung, terdiam, tidak tahu jawaban apa yang harus dikatakan.
Rupanya hari ini Paulus menjelaskan pada kita: “Hai anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian”( Ef.6;2). Haruslah demikian; sebuah perintah yang tidak bisa disanggah dan diperdebatkan lagi, memang demikian adanya. Menghormati orangtua bukanlah tergantung pada kondisi orangtua kita. Apakah mereka layak mendapat penghormatan atau tidak, masih berguna atau tidak, masih memberi penghasilan atau tidak. Itu semua bukanlah syarat utama untuk menghormati orangtua.
Betapa sulit perintah ini! Lebih mudah menghormati orang yang layak diberi penghormatan, misalnya, orang yang memberi kebaikan dan penghasilan lebih dari pada kita, orang – orang yang memberikan nilai lebih dari kita. Itu memang mudah, tapi biasa saja: semua orang pun dapat berbuat seperti itu. Maka Injil hari ini berkata: Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu”(Luk. 13:24). Yesus berkata untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga tidak bisa kita hanya menjadi manusia biasa-biasa saja. Kita harus bersedia menjadi manusia yang luar biasa.
Ya Allah Roh Kudus, peganglah tanganku senantiasa. Hidup yang aku jalani ini berlubang dan berliku. Tak mungkin aku sampai pada Bapa kalau Sang Roh itu tiada bersamaku. Aku rindu boleh bersatu dengan Bapa di surga, perkenankanlah aku menikmati kebersamaan itu. Amin.