MENGISI Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) dan HUT ke- 104 Paroki Katedral Ruteng, DPP mengadakan Perlombaan Cerdas Cermat Rohani antar sekolah dalam paroki ini. Rumpun Pewartaan melalui Seksi Kitab Suci berharap melalui kegiatan ini, Kitab Suci semakin dicintai dan menjadi bagian integral dari keseharian hidup pelajar dan keluarga-keluarga dalam paroki yang memiliki 116 KBG tersebut.
KATEDRALRUTENG.ORG – Bulan
Kitab Suci Nasional (BKSN) yang berdekatan dengan HUT Paroki Katedral Ruteng selalu
menarik dan ditunggu-tunggu umat paroki ini. DPP Paroki Katedral melalui Rumpun
Pastoral Pewartaan, yakni Seksi Katekese dan Seksi Kitab Suci merancang
sejumlah kegiatan yang melibatkan seluruh umat. Katekese umat, pelajar dan
kelompok kategoroial telah menjadi warna di Bulan September dan Oktober sejak
beberapa tahun terakhir.
Kali ini, semua siswa sekolah
SD, SMP dan SMA/SMK separoki Katedral juga kembali dilibatkan dalam Perlombaan
Cerdas Cermat Rohani dengan harapan, melalui lomba tersebut, semakin
mengakrabkan Kitab Suci dan menumbuhkan kesadaran bahwa gereja terbentuk oleh
pewartaan Sabda Allah. Bentuk pewartaan itu, salah sartunya didesain dengan
Perlombaan Cerdas Cermat yang digelar di Aula Santu Yosef, kompleks Gereja
Katedral, Senin, 21 Oktober 2024 pagi.
Melalui kegiatan perlombaan ini, diharapkan agar komunitas-komunitas sekolah semakin berakar pada Sabda Allah, dengan demikian juga menyuburkan benih kecintaan pada sakramen-sakramen, liturgi dan berbagai bentuk pelayanan dalam gereja. Lomba tyang berlangsung satu hari ini, dibuka oleh Ketua Pelaksana DPP Katedral, Simon Manggu, dihadiri jajaran pengurus DPP dan para pastor rekan yang berkarya di Paroki Katedral.
Nampak siswa dari 2 sekolah yang menempati Regu B dan C di antara beberapa Sekolah Dasar lainnya yang ada di Paroki Katedral Ruteng saat tampil dalam Lomba Cerdas Cermat Rohani dalam rangka BKSN 2024 dan HUT ke-104 Paroki Katedral Ruteng yang dilakasnakan di Aula Santu Yosef, Senin, 21 Oktober 2024 pagi. (Foto : J. CARVALLO/KATEDRALRUTENG.ORG)
Ketua Rumpun Pastoral
Pewartaan Paroki Katedral Ruteng, Dominicus Waso, ditemui disela kegiatan
perlombaan ini mengatakan, dalam mengisi BKSN, DPP Paroki Katedral mengadakan 2
kegiatan bersama umat yakni katekese di semua KBG dan Lomba Cerdas Cermat
Rohani yang melibatkan semua sekolah dari jenjang SD, SMP sampai SMA/SMK separoki
Katedral.
“Yang mau dicapai dalam lomba ini,
seperti juga kegiatan katekese yang serentak sudah dimulai, orang semakin
mencintai Sabda Allah, yaitu Kitab Suci. Diharapkan dengan perlombaan ini, para
peserta dan semua siswa dapat semakin mengenal pesan Sabda Allah yang tahun ini
dengan mendalami tema Allah Sumber Keadilan. Kita harapkan ke depan, jiwa
keadilan ini juga bertumbuh dalam diri anak-anak kita dan tentu juga umat,”
kata Domi.
Senada, Ketua Seksi Kitab Suci DPP Katedral, Maksi Salut menuturkan, melalui perlombaan ini, diharapkan para pelajar selalu membaca Kitab Suci sehingga mereka lebih mengenal Kristus, seperti yang pernah diungkapkan pujangga gereja, Santu Hironimus, bahwa tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak embgenal Kristus. “Jalan lebar untuk mengenal Kristus yaitu dengan mengenal dan membaca Kitab Suci. Tanpa membaca Kitab Suci, kita tidak mengenal Kristus yang tertulis dalam Kitab Suci,” kata Maksi.
Ketua Seksi Kitab Suci DPP Paroki Katedral Ruteng, Maksi Salut saat menghadiri kegiatan Lomba Cerdas Cermat Rohani dalam rangka mengisi BKSN 2024 dan HUT ke-104 Paroki Katedral Ruteng di Aula Santu Yosef, kompleks Gereja Katedral Ruteng, Senin, 21 Oktober 2024 siang. Ia berharap, Kitab Suci semakin dicintai oleh para pelajar dan keluarga-keluarga Katolik. (Foto : J. CARVALLO/KATEDRALRUTENG.ORG)
Pada Lomba Cerdas Cermat Rohani kali ini, jelas Maxi, tim penyusun materi pertanyaan mendesain lebih banyak pertanyaan untuk mengukur sekaligus mendorong peserta untuk membaca Kitab Suci, sehingga anak-anak tidak lagi membaca draf soal-soal Cerdas Cermat yang bisa mereka temui melalui internet atau daftar pertanyaan yang pernah tersedia, namun mereka harus membaca Kitab Suci secara langsung.
“Dengan berubahnya pola
penyusunan model soal yang dibuat tahun ini, mau tidak mau, mereka harus membaca
teks Kitab Suci, bukan lagi membaca paket soal yang tersedia dan mudah mereka
akses dari berbagai sumber seperti internet,” ucap Maksi. Ia menuturkan keluarga
merupakan lingkungan pertama dan utama yang bisa memperkenalkan, memfasilitasi
dan mendorong agar anak-anak membaca Kitab Suci. (Jimmy Carvallo | Pewarta
KOMSOS Paroki Katedral Ruteng)