
Reuni triwulan 7 paroki sekota Ruteng yang juga menjadi pertemuan arisan bersama, kembali diadakan dan Paroki Katedral menjadi tuan rumah. Pertama kalinya pula dihadiri oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RP Sebastian. “Forum silaturahmi” ini diharapkan menjadi perekat kebersamaan dalam satu gugus dan dalam satu semangat, yakni sinodalitas.
Vikjen Keuskupan Ruteng RP Sebastian Hobahana, SVD, Vikep Ruteng RD Dyonysius Osharjo, Pastor Paroki Katedral RD Andi Latu Batara, RD Ardi Obot, dan RD Alfons Segar di acara Reuni. (Foto : IST)
KATEDRALRUTENG.ORG –
Untuk keenam kalinya, kegiatan reuni 7 paroki sekota Ruteng atau yang dikenal
dengan sebutan paroki - paroki gugus Langke Rembong kembali diadakan di Paroki
Katedral Ruteng. Kali ini, dalam kesemarakan atau kemeriahan acara digelar di
Aula Assumpta kompleks Gereja Katedral, Minggu, 9 November 2025 sore hingga
malam hari. Acara dibuka dengan persembahan tarian Tiba Meka oleh
Putra-Putri Altar (PPA) Katedral dan ritus adat Kepok Curu kepada sekitar
100 peserta yang hadir. Reuni, ini sekaligus menjadi wadah arisan bersama 7
paroki.
Acara yang penuh keakraban ini dihadiri pula Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng RP Sebastian Hobahana, SVD, Vikep Ruteng RD Dyonysius Osharjo, Ketua Komisi Kerohanian Keuskupan Ruteng RD Ompy Lasma Latu, dan para Pastor Paroki, Vikaris Parokial, Ketua Pelaksana dan jajaran DPP-DKP dari 7 paroki sekota Ruteng. Ada juga tokoh-tokoh umat, koordinator kelompok kategorial di paroki Katedral, seperti WKRI, PAMDAL, PPA, dan PS Maria Assumpta.
Suasana saat digelarnya acara Reuni dan Arisan 7 paroki sekota Ruteng di Aula Assumpta Paroki Katedral Ruteng, Minggu malam, 9 November 2025. Tampak Bapaka Tarsi Budiman (kiri), RD Blasius Harmin, Bapak Dominicus Waso, dan RD Patrik Dharsam Guru. (Foto : SEK PKR)
Saat
menyampaikan sapaan “Selamat Datang” Pastor Paroki Katedral Ruteng RD Antonius
Ryanto Latu Batara, disapa Romo Andi mengatakan dalam semangat sionodal di
Tahun Yubileum, Peziarah Pengharapan, ini ada banyak karya pastoral yang
dilakukan di Paroki Katedral. “Semangat sinodal dan Peziarah Pengharapan
menjadi dua pendorong untuk terus membangun pelayanan kami bersama DPP, DKP
serta semua unsur lainnya untuk senantiasa membawa kegembiraan, kasih, dan
harapan di tengah umat Paroki Katedral dalam Tahun Ekaristi Transformatif ini,”
ujarnya.
Pada
kesempatan tersebut, dipresentasikan tentang berbagai program strategis dan unggulan
yang ada di Paroki Katedral oleh Ketua Pelaksana DPP Simon Manggu. Menurut dia,
Ekaristi Sosial Transformatif dalam bentuk solidaritas kepada orang sakit dan
kedukaan menjadi perhatian di paroki ini. “Ada bantuan uang pengobatan bagi
umat paroki Katedral yang diberikan saat Minyak Suci dan pemberian Wae Lu’u
(uang duka, Red) untuk umat yang meninggal,” ucapnya.
Selain itu, ada juga bantuan tanggap darurat bencana, seperti kepada umat korban kebakaran, juga bantuan bagi kelompok rentan, difabel, dan ODGJ. Dua kelompok terakhir (difabel dan ODGJ) paroki bekerja sama dengan pihak Puskesmas Kota dan Puskesmas La’o. Umat paroki Katedral juga sukses mengadakan sejumlah acara prosesi, seperti prosesi patung Bunda Maria, prosesi Sakramen Mahakudus, dan prosesi Salib.
Pastor Paroki Santu Nikolaus, Golo Dukal RP Adam Satu, SVD (kedua dari kiri) dan pengurus DPP duduk semaja bersama Ketua Pelaksana DKP Paroki Katedral Ruteng Vinsen Marung (kanan) pada acara Reuni 7 paroki Kota Ruteng yang diadakan di Aula Assumpta Paroki Katedral Ruteng, Minggu malam, 9 November 2025. (Foto : SEK PKR)
“Dalam
kebersamaan ini umat tidak hanya berdoa, tetapi juga mengumpulkan uang kolekte
dan sharing pengalaman,” ucap Simon. Tahun 2025, ini umat Paroki
Katedral yang ada di 117 KBG juga sudah bisa mengakses pinjaman modal tanpa
bunga untuk merintis usaha UMKM. Menariknya lagi, tidak hanya “ke dalam”,
paroki sulung, ini mewujudkan dialog umat beragama dengan pemberian hewan
kurban pada Hari Raya Idul Adha untuk umat muslim di masjid-masjid yang ada di
Kota Ruteng.
“Ada juga kegiatan pembinaan moderasi beragama yang melibatkan semua siswa SMA dan SMK separoki Katedral termasuk MAN 2 Manggarai yag menghadirkan beberapa pembicara untuk mengajak orang muda membangun komitmen kebangsaan dan toleransi. Paroki Katedral juga rutin mengadakan Ekaristi Ekologis, gerakan merawat ibu bumi dengan penanaman pohon sebagai implementasi ekoteologi,” kata Simon. Ketua Dewan Keuangan Paroki (DKP) Vinsen Marung juga mempresentasikan tentang manajemen (tata kelola) dan postur keuangan paroki yang transparan dan accountable. Sementara, Tarsi Hurmali, Direktur NGO Ayo Indonesia mengajak semua peserta mendalami dan membangun kepedulian praksis terhadap ODGJ.
Rombongan dari paroki St. Mikael Kumba (meja depan) dan Paroki Kristus Raja (belakang) saat hadir dalam acara Reuni dan Arisan 7 paroki Kota Ruteng di Aula Assumpa paroki Katedral Ruteng. Kegiatan ini dilaksanakan tiga bulan sekali dan menjadi ajang perjumpaan dan sharing paroki-paroki kota Ruteng. (Foto : SEK PKR)
Pilihan
Apostolik
Vikjen
Keuskupan Ruteng, RP Sebastian Hobahana, SVD, dalam sambutan akhirnya
menuturkan, ia senang dan bahagia bisa hadir dalam acara tersebut yang diadakan
bertepatan dengan Pesta pemberkatan Basilika St. Yohanes Leteran. Ia berharap
pertemuan seperti ini bukan sekedar arisan namun lebih dari itu, sebagai wujud merayakan
communio dan menjadi ekspresi semangat sinodal yang mesti terus dikembangkan.
“Pertemuan
malam ini juga merupakan jawaban dan tanggapan pertama atas pesan SAGKI 2025,”
tutur RP Sebastian disambut tepuk tangan semua yang hadir. Ia memuji arah
pastoral Katedral yang memberikan penguatan kepada KBG-KBG di tengah banyak
observasi dan evaluasi yang mana masih banyak KBG cenderung tradisonal dan konvensional.
“Apa sesungguhnya profil paroki-paroki kota? Karakteristik apa yang menonjol dari paroki dalam Kota Ruteng yang dilayani bersama ini? Paroki bukan suatu institusi yang out of date tapi harus update terus karena paroki memiliki fleksibilitas yang tinggi. Paroki dapat menangani pelbagai kepentingan dan karya sesuai dengan keterbukaan dan kreativitas para pastor, DPP, DKP, agen pastoral, dan komunitas paroki,” kata RP Sebastian.
Vikjen Keuskupan Ruteng RP Sebastian Hobahana, SVD saat menyampaikan sambutan pada acara Reuni dan Arisan 7 paroki Kota Ruteng yang diadalakan di Aula Assumpta kompleks Gereja Katedral Ruteng, Minggu malam, 9 November 2025. Ia mendorong agar paroki-paroki memiliki kreativitas membangun karakteristik. (Foto : SEK PKR)
Yang
membuat paroki-paroki kota menjadi karakteristik, RP Sebastian menuturkan,
adalah pilihan apostolik. Pilihan itu di setiap paroki bisa berbeda dan bisa
juga sama. “Pilihan itu bisa dibuat bersama, misalnya formasi kaum muda,
termasuk kepedulain terhadap ODGJ bisa menjadi pilihan apostolik bersama yang
baik sekali bila dilakukan. Atau pilihan-pilihan lain sesuai dengan inisiatif
paroki masing-masing,” ucapnya.
Kegiatan
ini diakhiri dengan ramah-tamah (resepsi bersama) dan diselingi tarian dan
lagu-lagu hiburan yang dibawakan secara bergantian oleh tetamu undangan dan PPA
Paroki Katedral Ruteng. “Ini acara yang bagus dan menarik karena mempererat
persaudaraan sebagai 7 paroki kota Ruteng. Paroki Katedral juga menampilkan
yang bagus, baik informasi berbagai program dan karya pastoral mereka maupun
atraksi dan kemasan acara reuni ini,” kata Kosmas Takung, peserta dari Paroki
St. Nikolaus, Golo Dukal. (Jimmy Carvallo)