Kami sangat berharap, semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk mengambil bagian, peduli dan menolong anak-anak stunting dan ibu hamil KEK, karena ini menjadi misi kita bersama,” kata Christine.
Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santa Maria Asumpta dan Santu Yosep Katedral Ruteng
KATEDRALRUTENG.ORG
– Dalam rangka menyongsong perayaan ulang tahun ke 100 tahun depan, Wanita
Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Paroki Santa
Maria Assumpta dan Santu Yosef Katedral Ruteng, bekerjasama dengan Komisi
Keluarga Keuskupan Ruteng dan DPP-DKP Paroki Katedral Ruteng, mengadakan
kegiatan Bakti Sosial.
Kegiatan setengah hari, bertajuk Berbagi Kasih dan Kepedulian Sosial ini,
berupa pemberian makanan tambahan kepada 21 anak-anak stunting dan 9 ibu hamil
dengan kekurangan energi kronik (KEK) yang dilaksanakan di Lantai II Aula Santu
Yosep, Jumat, 23 Juni 2023.
Acara ini dihadiri Pastor Paroki
Katedral Ruteng, RD Gabriel Harim, Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng, RD
Blasius Harmin, Ketua WKRI DPC Paroki Katedral, Yosephine Christianie bersama
pengurus dan anggota WKRI, jajaran pengurus DPP-DKP dan para tenaga kesehatan
dan ahli gizi dari Puskesmas La’o dan Puskesmas Kota Ruteng.
Berharap
Semakin Banyak Orang Peduli
Dalam sambutannya, Ketua WKRI Paroki Katedral Ruteng, Christine mengatakan, kegiatan bantuan kepada bayi stunting dan ibu hamil KEK selain menjadi program nasional juga menjadi program Keuskupan Ruteng. “Kami mencoba memberikan sedikit yang kami punya untuk berbagi kasih kepada para ibu dan anak-anak yang mengalami stunting. Kami sangat berharap, semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk mengambil bagian, peduli dan menolong anak-anak stunting dan ibu hamil KEK, karena ini menjadi misi kita bersama,” kata Christine.
Ketua DPC WKRI Paroki Katedral Ruteng, Christiane Yosephine saat diwawancarai media disela kegiatan Bakti Sosial WKRI yang bekerja sama dengan Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng dan Paroki Katedral Ruteng dalam memberikan bantuan kepada anak-anak stunting dan ibu hamil KEK.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut
merupakan yang ke 3 dilakukan oleh WKRI Paroki Katedral Ruteng, sebelumnya pada
tahun 2019 di Wilayah VI dan VII di Pitak, melayani 15 ibu hamil KEK dan 21
anak stunting. Setelah pandemi Covid 19 berlalu, pada tahun 2022 lalu di
Wilayah 10, 11 dan 12 di Waso dalam Paroki Katedral, kepada 15 ibu hamil KEK
dan 7 anak stunting.
“Pada kesempatan kegiatan hari ini, kami
dari WKRI tidak hanya bergerak terbatas di beberapa wilayah yang ada dalam
Paroki Katedral, tapi mencoba mengumpulkan atau menampung semua yang ada dalam
wilayah Paroki Katedral, dari semua wilayah. Kami juga mengundang pada
kesempatan ini, semua Koordinator Wilayah untuk bisa tahu dan melihat dari
dekat, agar mereka juga tahu bahwa dalam wilayahnya, ada juga ibu hamil KEK dan
anak stunting,” kata Christine.
Tahun ini, dari data yang diperoleh WKRI
Paroki Katedral dari Puskesmas Kota, terdapat 9 ibu hamil KEK dan 21 anak
stunting yang berada di Paroki Katedral Ruteng. Dijelaskan Christin, masalah
ibu hamil KEK dan anak-anak stunting harus bisa menjadi perhatian bersama,
karena ini merupakan problem yang membutuhkan kerja sama semua pihak. “Bila
tidak, tingkat anak penderita stunting dan ibu hamil KEK ke depan akan terus
bertambah di Paroki Katedral. Kita harus memberikan perhatian khusus, jangan
sampai melahirkan bayi stunting,” ucapnya.
Karena anak-anak stunting dan ibu hamil
KEK membutuhkan perhatian lebih, lanjut Christine, maka WKRI Paroki Katedral
Ruteng mendorong agar persoalan ini dipandang serius oleh semua orang, harus
semakin banyak pihak yang terlibat, mengambil bagian menolong mereka agar bisa
keluar dari situasi yang membelenggu ini.
Dalam kegiatan Bakti Sosial ini, para
ibu hamil KEK dan anak-anamk stunting diberikan bantuan beras, berbagai jenis susu
dan obat-obatan berupa vitamin sebagai bagian dari kerja sama antara WKRI
Paroki Katedral, Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng dan DPP-DKP Paroki Katedral
Ruteng. WKRI juga mengambil inisiatif untuk terus mendorong dan memonitoring
agar para ibu hamil KEK dan anak-anak stunting selalu mendapat pelayanan di
Puskesmas atau Pustu dengan rutin memeriksa kesehatan.
“Bantuan ini tidak seberapa, dan tidak
menyelesaikan masalah, tetapi melalui kegoiatan Bakti Sosial ini, kami
mendorong para ibu hamil KEK dan orang tua yang anak-anaknya stunting agar
memperhatikan dengan lebih serius kesehatan dan gizi keluarga. Juga, seperti
kami katakan tadi, kegiatan ini, mau memanggil, mengajak semua orang untuk
peduli dan membantu mereka yang membutuhkan perhatian dan bantuan kita
bersama,” kata Christine.
Tugas
Kemanusiaan Bersama
Wakil Ketua Pelaksana DPP Katedral, Linus
Jemali, pada kesempatan tersebut mengatakan, DPP mengapresiasi dan berterima
kasih karena WKRI Paroki Katedral, bersama Pastor Paroki, DPP-DKP dan Komisi
Keluarga Keuskupan Ruteng telah mengambil bagian untuk tugas kemanusiaan yang
digelar khusus dengan membantu para ibu hamil KEK dan anak-anak stunting.
“Bertepatan dengan ulang tahunke 99 WKRI
ini, kegiatan ini sangatlah tepat, karena kenyataan ini menjadi keprihatinan
kita bersama dan mendorong kita untuk peduli kepada ibu hamil KEK dan anak
stunting. Tidak hanya memberikan makanan tambahan, kita juga berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga-keluarga mereka, karena untuk bisa
memberikan makanan bergizi dalam keluarga, bergantung juga pada kondisi ekonomi
keluarga,” kata Linus.
Kepedulian
dan Keberlanjutan Mencegah Stunting
Sementara, saat menyampaikan sambutannya, Pastor Paroki Santa Maria Assumpta dan Santu Yosep - Katedral Ruteng, RD Gabriel Harim menuturkan, sebagai Pastor Paroki, ia menyambut gembira kegiatan Bakti Sosial ini karena senada dengan ajakan Keuskupan Ruteng yang bertepatan juga dengan Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan (SAE).
Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Gabriel Harim, atau yang akrab disapa Romo Gebi saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Bakti Sosial bagi anak-anak stunting dan ibu hamil KEK di Aula Santu Yosep Katedral Ruteng, Jumat 23 Juni 2023 pagi.
“Stunting dan ibu hamil KEK menjadi
perhatian dan kepedulian kita semua. Keadaan ini tidak bisa lagi kita anggap
remeh atau sepele. Kita semua mencita-citakan generasi masa depan yang cerdas,
tidak hanya diajarkan dengan pendidikan nilai, dimulai dengan pemberian makanan
yang bergizi. Ini menjadi kegiatan yang penting dan dengan suka cita kita
sambut dan berterima kasih kepada WKRI Katedral, DPP-DKP dan juga Komisi
Keluarga Keluarga Keuskupan Ruteng serta para donatur,” kata RD Gebi.
Dia menambahkan, dengan kepedulian
kepada anak-anak stunting dan ibu hamil KEK, kegiatan Bakti Sosial ini juga
mendorong untuk bisa memakai kesempatan selanjutnya untuk mengusahakan agar
permasalahan stunting dan ibu hamil KEK bisa diatasi secara bersama. “Paroki
Katedral selalu mensuport kegiatan
seperti ini, dan berharap dengan apa yang sedikit ini, bisa membantu dalam
mencegah stunting,” ucap RD Gebi.
Pada kesempatan ini, Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng, RD Blasius Harmin juga mempresentasikan tentang berbagai program kerja yang dilakukan oleh Komisi Keluarga selama ini, salah satunya yang berhubungan dengan pencegahan stunting dan ibu hamil KEK dengan mengadakan sosialisasi kesehatan reproduksi agar para remaja Sekolah Menengah Atas bisa mempersiapkan diri dengan baik dan bertanggung jawab.
Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng, RD Blasius Harmin ketika memberikan bantuan kepada para ibu hamil KEK dan anak-anak stunting dalam kegiatan Bakti Sosial dalam rangka Ulang Tahun ke 99 WKRI yang dilaksanakan di Aula Santu Yosep Katedral Ruteng.
“Intinya, kepada para remaja sekolah,
Komisi Keluarga selalu mendorong melalui kegiatan-kegiatan kunjungan
sosialisasi agar tidak ada terjadi hamil sebelum menikah, tidak ada sex bebas,
tidak ada pernikahan dini karena semua itu juga pada akhirnya bermuara pada
persoalan-persoalan kesehatan dan kesejahteraan keluarga,”kata RD Blasius.
Bantuan
yang Berarti
Veronika Mima, salah seorang ibu yang bermukim di KBG Santa Monika, Waepalo yang mengantar anaknya yang berusia 1 tahun 10 bulan dan menderita stunting, kepada KATEDRALRUTENG.ORG disela pembagian bantuan ini, mengatakan dia sangat bersyukur karena bisa mendapat perhatian, bantuan dan nasihat-nasihat baik dari WKRI, DPP-DKP dan Komisi Keluarga dalam kegiatan tersebut.
Ibu Veronika (kiri) sedang menggendong anak perempuannya yang dibawa mengikuti kegiatan Bakti Sosial Paroki Katedral Ruteng yang dilaksanakan dalam rangka menyongsong 100 tahun WKRI tahun 2024 mendatang. Mereka membutuhkan uluran tangan-tangan kasih kita semua untuk meringankan penderitaan anak-anak yang terkena stunting mereka.
“Terima kasih banyak untuk WKRI dan
semua para Romo. Terima kasih karena mereka semua sudah membantu kami dengan
cara pemberian makanan tambahan bergizi ini. Bantuan ini, walaupun tidak banyak
tapi, sangat berarti untuk kami, untuk anaknya saya karena juga dapat vitamin
tadi. Terma kasih banyak karena sudah peduli kepada kami,” kata Veronika.
Suami Veronika, yang berkebutuhan khusus, menjadikan keluarganya mengalami kesulitan dalam hal memenuhi kebutuhan makanan bergizi. Theresa, anak perempuan yang dipangkuannya adalah anak ke 2. Anak sulungnya tak pernah mengalami stunting dan kini telah berusia 7 tahun. Namun, di tengah situasi ekonomi keluarganya yang tidak pasti, ia bersyukur, bisa menghadiri kegiatan Bakti Sosial ini.
Sebagian dari para ibu hamil KEK dan anak-anak stunting yang dibawa oleh ibu mereka dalam acara Bakti Sosial WKRI di Paroki Katedral Ruteng. WKRI, Paroki Katedral dan Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng mengajak kita semua untuk peduli dan menolong sesama yang membutuhkan perhatian kita.
Potret Veronika, adalah salah satu
gambaran, sesungguhnya “di luar sana” masih ada banyak keluarga, yang
membutuhkan perhatian dan kepedulian kita. Anak-anak, juga adalah masa depan
Gereja dan bangsa. Dan ketika stunting sedang mendera pertumbuhan mereka dalam
dunia yang penuh keceriaan, kita semua terpanggil menjadi penolong, bersama
WKRI dan DPP-DKP Paroki Katedral juga Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng.