Sejak lama, keinginan untuk bisa mengunjungi Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga dan Santu Yosep - Katedral Ruteng menjadi impian para peziarah yang tergabung dalam Komunitas Umat Katolik Siarah (KUKS). Impian untuk bisa mengadakan Perayaan Ekaristi bersama, di Gereja yang diberkati pada 15 Agustus 2002 ini akhirnya terwujud saat puluhan anggota KUKS diterima resmi dengan ritus adat Manggarai dan dilanjutkan Misa.
KATEDRALRUTENG.ORG
– Lebih dari 50 umat Katolik dari berbagai keuskupan di Indonesia yang
tergabung dalam Komunitas Umat Katolik Siarah (KUKS) mengunjungi dan mengikuti
Perayaan Ekaristi di Gereja Katedral Ruteng, Selasa, 2 April 2024 pagi.
Sebelumnya mereka mengikuti prosesi Semana
Santa di Kota Reinha Rosari – Larantuka di Flores Timur. Tiba di kompleks
Gereja Katedral, rombongan ini diterima secara adat dengan ritus Tuak Curu dan Manuk Kapu.
Usai penerimaan adat di pendopo Pastoran Katedral, mereka lalu mengikuti Misa yang dipimpin Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar. Ia didampingi para konselebran, yakni Vikep Ruteng yang juga Administrator Paroki Katedral, RD Dyonysius Osharjo, Pastor Rekan, RD Ferdinandus Sando, Sekretaris Pribadi Uskup Ruteng, RD Charli Krowa dan Koordinator Utama Komunitas KUKS, RD Yustinus Agus Purwadi.
Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar saat memimpin Perayaan Ekaristi yang dihadiri para peziarah dari berbagai keuskupan di Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Umat Katolik Siarah (KUKS) di Gereja Katedral Ruteng, Selasa, 2 April 2024 pagi. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Misa belangsung meriah dengan koor
Wilayah Yerusalem. Ada pula pengurus dan anggota organisasi rohani Legio Mariae. RD Alfons Segar dalam homilinya, menyampaikan apresiasi dan
terima kasih atas kunjungan komunitas ini ke Paroki Katedral Ruteng. Ia
memberikan deskripsi/gambaran tentang Keuskupan Ruteng berikut berbagai program
di Tahun Pastoral Ekologi Integral yang mengusung moto Harmonis, Pedagosis dan
Sejahtera.
Selain itu, RD Alfons juga menceritakan tentang event religi, pariwisata dan budaya tahunan yang ada di Keuskupan Ruteng, seperti Festival Golo Koe “Maria Diangkat ke Surga” (15 Agustus) juga Festival Golo Curu “Maria Ratu Rosari” (7 Oktober) dan Festival Lembah Sanpio. “Kami mengajak para peziarah untuk juga bisa mengambil bagian dalam festival-festival ini yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun,”ucapnya.
Koor dari Wilayah Yerusalem saat tampil dihadapan para peziarah yang bergabung dalam KUKS yang mengadakan Misa bersama di Gereja Katedral Ruteng, Selasa, 2 April 2024 pagi. Ini merupakan pertama kalinya Rombongan KUKS mengadakan Misa di Gereja Katedral. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Koordinator Komunitas Umat Katolik
Siarah (KUKS) Markus Eko Prasojo, 60 tahun, mengisahkan, awalnya KUKS terbentuk
di Keuskupan Surabaya 14 tahun lalu, tepatnya pada 22 Maret 2010 dan kini
anggotanya telah tersebar di seluruh nusantara dari Medan hingga Papua.
Komunitas lintas-keuskupan tersebut, kini bukan menjadi milik Keuskupan
Surabaya lagi, namun telah menjadi komunitas umat Katolik di Indonesia. Awalnya
KUKS akronim dari Komunitas Umat Katolik Surabaya.
“Saat ini sudah ada 58 Romo yang bergabung dalam komunitas ini untuk melayani dan mendampingi para anggota dan Dewan Pengawas ada dari Kongregasi Passionis dan SVD. Di Sumatera komunitas KUKS sudah mulai bertumbuh pesat, seperti di Padang, Jambi, Lampung, Palembang dan Pekan Baru. Tahun lalu, kami pernah datang berkunjung ke Gereja Katedral ini, tapi tidak Misa. Kali ini kami berkunjung resmi dan bisa Misa, merupakan suatu hal yang luar biasa,” kata Markus.
Koordinator Komunitas Umat Katolik Siarah (KUKS) Markus Eko Prasojo (kiri depan, memakai selendang Songke) saat mengikuti Perayaan Ekaristi bersama lebih dari 50 peziarah di Gereja Katedral Ruteng yang dipimpin Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar dan 4 imam konselebran lainnya. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Ia menambahkan, tahun 2025 mendatang, akan
ada 58 peziarah lainnya lagi yang akan mengikuti prosesi Semana Santa dan
berharap kembali akan menyinggahi Gereja Katedral Ruteng untuk mengadakan Misa
bersama. Robongan KUKS kali ini, sejumlah 56 peziarah yang berasal dari 13 kota
dari Keuskupan Malang, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Bandung, Keuskupan Jakarta,
Keuskupan Purwekerto dan Keuskupan Makasar. “Kesannya, dengan telah mengikuti
Misa di Gereja Katedral ini, sangat luar biasa dan kami merasa luar biasa juga ketika
kami disambut secara resmi dengan adat budaya Manggarai di sini,” ungkapnya.
Koordinator utama Komunitas KUKS, RD Yustinus Agus Purwadi, imam Projo Keuskupan Semarang, pada kesempatan ini juga menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat yang telah berkenan mendukung kunjungan KUKS untuk bisa Misa bersama di Gereja Katedral Ruteng. “Terima kasih untuk Romo Vikjen, para imam di Paroki Katedral dan semua umat yang telah menerima kami dengan persaudaraan yang hangat,” ucapnya.
Koordinator utama Komunitas KUKS, RD Yustinus Agus Purwadi saat menyampaikan sambutannya dalam Misa para peziarah KUKS di Gereja Katedral Ruteng, Selasa, 2 April 2024. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Setelah Misa, dilanjutkan dengan acara
ramah-tamah antara semua peziarah dan para imam, pengurus DPP-DKP dan
tokoh-tokoh umat yang dilaksanakan di pendopo Pastoran Katedral. Para peziarah
mensharingkan pengalaman mereka
mengikuti sejumlah perjalanan mengikuti beberapa event religi baik di dalam negeri maupun di Eropa dan Timur Tengah.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo, RD Alfons memberikan berkat perjalanan
pulang pada mereka. (Jimmy Carvallo)