Lebih dari 60 wanita utusan KBG-KBG yang ada di Paroki Katedral Ruteng antusias mengikuti pelatihan kuliner pangan lokal yang diadakan oleh Seksi Karitas di Aula Santu Yosef kompleks Gereja Katedral. Pelatihan ini diharapkan menjadi modal bagi mereka berwirausaha membangun ekonomi keluarga.
KATEDRALRUTENG.ORG – Seksi Caritas Rumpun Pelayanan Sosial
bekerja sama dengan DPC Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Paroki
Katedral Ruteng dan SLB Karya Murni menyelenggarakan Pelatihan Kuliner Pangan
Lokal bagi perempuan kepala keluarga (Pekka) dan difabel bertempat di Aula Santu Yosef Paroki Katedral Ruteng.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari,8-10 Agustus 2024 tersebut diikuti
lebih dari 60 peserta.
Pelatihan dibuka oleh Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo, Kamis, 8 Agustus 2024 pagi, dihadiri pula Ketua Pelaksana DPP, Simon Manggu, Ketua Pelaksana DKP, Vinsensius Marung dan Ketua Ketua Rumpun Pelayanan Sosial, Raymundus Nuruk. Saat memberikan sambutan, RD Os mengatakan, kegiatan pelatihan kuliner ini sangat bagus diadakan karena tidak hanya meningkatkan pengetahuan bagi para peserta yang datang dari befrbagai KBG, tapi juga meningkatkan keterampilan.
Vikaris Episkopalis (Vikep Ruteng) RD Dyonysius Osharjo saat menyampaikan sambutannya dalam acara pembukaan Pelatihan Kuliner Pangan Lokal yang diinisiasi oleh Seksi Caritas DPP Paroki Katedral Ruteng di Aula Santu Yosef, Kamis, 8 Agustus 2024. Pelatihan selama 3 hari ini ditujukan untuk semua Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) agar bisa mandiri secara ekonomi. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
“Kita semua menyambut baik pelatihan
ini. Kegiatan ini sangat bagus karena salah satunya juga, bagaimana supaya pangan lokal diminati oleh masyarakat. Dengan kita semua
ikut membeli produk pangan lokal yang dibuat oleh para ibu, maka kita semua
ikut solider dan terlibat dalam memabntu meningkatkan ekonomi masyarakat,”
ujarnya,” ujar RD Os.
Ketua Seksi Caritas Paroki Katedral Ruteng, Christina Br. Tarigan, kepada media ini menjelaskan, pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengelola potensi pangan lokal menjadi makanan yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga, meningkatkan kesejahteraan perempuan dan keluarganya dan meningkatkan kualitas SDM dan pelestarian sumber adaya alam.
Ketua Seksi Caritas - Rumpun Pastoral Pelayanan Sosial, Ibu Christina Br.Tarigan saat menyampaikan laporan panitia dalam kegiatan Pelatihan Kuliner Pangan Lokal di Aula Santu Yosef, kompleks Gereja Katedral Ruteng. Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari menghadirkan trainer dari WKRI dan SLB Karya Murni Ruteng. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
“Dari pelatihan kuliner pangan lokal ini
juga untuk peningkatan ekonomi keluarga melalui peningkatan kemampuan peserta
dalam mengurangi ketergantungan beras dan terigu sebagai bahan utama bahan
pengelolahan pangan.,” kata Kristin. Dalam pelatihan ini, dihadirkan nara
sumber dari SLB Karya Murni Ruteng dan WKRI. Mereka menjadi instruktur yang
mengajarkan berbagai menu pangan lokal yang bahannya mudah diperoleh di sekitar
lingkungan tempat tinggal.
“Pelatihan ini juga sasarannya kelompok rentan, seperti kaum difabel, perempuan kepala keluarga (janda). Mereka semua yang mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa melahirkan UMKM baru di mana usahanya bisa dijalankan secara perorangan, rumah tangga maupun kelompok. Dalam pelatihan ini mereka semua mendapatkan banyak pengetahuan pengelolaan pangan lokal serta memanfaatkannya yang semula dianggap tidak menarik menjadi memiliki daya jual,” tuturnya.
Salah satu kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) sedang berpraktek membuat menu dari pangan lokal di Aula Santu Yosef, Paroki Katedral Ruteng, Sabtu, 10 Agustus 2024 - hari terakhir kegiatan. Kegiatan pelatihan ini diadakan oleh Seksi Caritas Paroki Katedral bagi para wanita kepala keluarga DAN diharapkan bisa menjadi penyemangat dan bekal dalam menunjang ekonomi keluarga mereka. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Selama tiga hari kegiatan, para wanita
ini mendapatkan pelatihan membuat menu dari pangan lokal, seperti Stick Labu,
Stick Daun Kelor, Kripik Pisang, Sambal Bawang, Bubuk Jahe dan Rebok
Jagung. Dengan terlibat mengikuti
pelatihan ini, para peserta dapat lebih berdaya dan semakin mandiri dalam meningkatkan
ekonomi keluarga serta mengembangkan usahanya dan menularkan ilmunya kepada
perempuan lainnya. (Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Katedral Ruteng)