PAROKI Maria Diangkat ke Surga (Maria Assumpta) dan Santu Yosep – Katedral Ruteng kini memiliki kelompok Paduan Suara yang beranggotakan para pemilik suara merdu dari berbagai perwakilan umat dan sejumlah penyanyi bertalenta. Dibentuk belum lama berselang, mereka tampil memukau melantunkan lagu-lagu liturgi dalam sebuah Misa Tahbisan Imam Baru yang dipimpin Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat.
KATEDRALRUTENG.ORG – MENGENAKAN perpaduan busana berwarna kuning dan hitam, lebih dari 60 personil yang tergabung
dalam Paduan Suara Maria Assumpta tampil spektakuler dalam Misa Pentahbisan 9 Imam
Baru oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat di Gereja Katedral Ruteng, Jumat,
18 Oktober 2024 pagi. Sembilan Imam Baru yang ditahbisakan itu, yakni RD
Leonardus Liberto Mere, RD Julius Kardi Hatom Jebau, RD Eulogius Semarto, RD
Yosefan Arwandi Dadus, RD Arisanto Masipri Ehok, RD Ignasius Rudi Haryanto, RD
Rivansius Sauyan, RD Hironimus Apul dan RD Urbanus Gara.
Meski baru tampil perdana di hadapan umat, PS Maria Assumpta langsung mendapatkan banjir pujian dari umat yang menghadiri Misa tersebut. “Mereka menyanyi dengan bagus sekali, sehingga kita masuk betul dalam suasana Misa yang sakral. Selamat buat Paduan Suara Maria Assumpta,” ucap Kornelis Edas, umat salah satu paroki dalam Kota Ruteng, seusai mengikuti Misa. Tak hanya Kornelis, sejumlah umat lain yang dimintai pendapat pun memberikan kesan yang sama, penampilan PS Maria Assumpta telah ikut menyemarakkan Misa yang dihadiri lebih dari 100 imam konselebaran itu.
Sembilan Imam Diosesan Keuskupan Ruteng yang Ditahbiskan oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat di Gereja Katedral Ruteng pada Jumat, 18 Oktober 2024 pagi. Dalam Misa Meriah ini, Paduan Suara Maria Assumpta tampil perdana dan melantunkan lagu-lagu liturgis yang memukau dan membawa umat masuk dalam kekhusyukan Misa. (Foto : J. CARVALLO/KATEDRALRUTENG.ORG)
Koordinator Paduan Suara Maria
Assumpta, Dominicus Waso, ditemui media ini, Senin, 21 Oktober 2024 di kompleks
Gereja Katedral Ruteng, menuturkan, PS Maria Assumpta awalnya diinisiasi oleh
Dewan Pastoral Paroki (DPP) Katedral dan terbentuk pada bulan September lalu.
Pada sisa tahun 2024 ini, ada 3 momen yang akan dimeriahkan oleh penampilan
mereka yakni Misa Tahbisan Imam Baru, Jumat, 18 Oktober 2024 di Gereja
Katedral, Misa HUT ke-104 Paroki Katedral pada Minggu, 27 Oktober 2024 dan Misa
Natal 25 Desember 2024.
“Semua orang yang mengambil bagian dalam Paduan Suara Maria Assumpta pertama-tama adalah para pengurus inti Dewan Paroki dan para pengurus Wilayah juga KBG dan umat yang memang mau dan rela bergabung dalam paduan suara ini. Sehingga, dengan terbentuknya paduan suara ini, sebagai salah satu kelompok yang siap melayani kepentingan liturgi di gereja dengan sebuah kekhasan yang hendak dipertahankan yakni non-profit. Menyanyi bukan untuk dibayar, hanya untuk melayani dalam konteks gereja,” ujar Domi yang juga Ketua Rumpun Pastoral Pewartaan DPP Katedral.
Suasana saat digelarnya Misa Pentahbisan 9 Imam Baru yang dipimpin Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat di Gereja Katedral Ruteng, Jumat, 18 Oktober 2024. Sembilan imam Diosesan Keuskupan Ruteng yang ditahbiskan ini juga mendapatkan "hadiah" dari DPP Katedral dengan tampilnya Paduan Suara Maria Assumpta untuk pertama kalinya dalam menyemarakkan Misa ini. (Foto : J. CARVALLO/KATEDRALRUTENG.ORG)
Seiiring dengan bertumbuhnya
kelompok-kelompok Paduan Suara termasuk di Paroki Katedral sendiri, lanjut
Domi, PS Maria Assumpta hadir untuk memberikan warna pada lagu-lagu liturgi
dengan model pelayanan murni, tanpa bayaran. “Kami setia pada semangat awal,
bahwa non-komersil dan non-profit. Kegiatan ini semata untuk pelayanan gereja.
Boleh dikatakan, kelompok paduan suara ini sedang ‘menjadi’ dalam artian terus
berproses dalam struktur kepengurusannya yang sudah terbentuk,” ungkapnya.
Ia optimis PS Maria Assumpta hadir memberikan sebuah model yang membawa misi mewujudkan nyanyian-nyanyian yang sungguh liturgis, sehingga umat pun mendapat pemahaman saat mengikuti Misa, mana nyanyian yang bersifat liturgi dan bukan (nyanyian rohani). Senada, Ketua PS Maria Assumpta, Raimundus Nuruk, mengatakan, PS Maria Assumpta memang ingin membawa warna khas dalam pelayanannya, yaitu nyanyian liturgis sebagai ungkapan iman komunal (bersama) yang nampak juga dalam setiap nyanyian.
Koordinator Paduan Suara Maria Assumpta, Dominicus Waso saat wawancara dengan media KATEDRALRUTENG.ORG di kpmpleks Gereja Katedral Ruteng. Ia optimis, PS Maria Assumpa akan memberikan warna baru dalam lantunan lagu-lagu atau nyanyian liturgi yang mnejadi kekhasan Gereja Katolik dengan menghidupkan kembali berbagai lagu yang sungguh liturgis dalam Misa-Misa di Paroki Katedral Ruteng. (Foto : J. CARVALLO/KATEDRALRUTENG.ORG)
“Kita mau menghidupkan kembali
khazanah musik gereja yang telah hidup sepanjang sejarah gereja, seperti
nyanyian-nyanyian Gregorian dan klasik yang memang sudah dikenal dan dicintai
oleh umat. Kita ini Gereja Katolik, sambil kita juga memajukan
nyanyian-nyanyian yang bersifat inkulturatif, misalnya lagu-lagu yang bernuansa
Manggarai atau lagu motif daerah lainnya di Indonesia,” kata Raimundus.
Menurut Raimundus, ke depannya
diharapkan anggota Paduan Suara ini bisa mencapai jumlah ratusan orang, karena
dengan semakin banyak orang mengambil bagian dalam kelompok PS ini, warna
eklesia (gereja) akan semakin tampak dan mereka akan menjadi motor penggerak
untuk mengaktifkan umat lainnya untuk ikut bernyanyi. “Paduan Suara yang sehat
mestinya bisa mendukung umat untuk bisa mengambil bagian dalam liturgi termasuk
dalam bernyayi,” tambahnya. (Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Katedral
Ruteng)