Sebanyak 19 pengurus DPP dan PKP Paroki Katedral Ruteng diutus ke semua KBG yang ada dalam wilayah paroki ini untuk melakukan sosialisasi Tahun Ekologi Integral dan berbagai program paroki tahun 2024. Mengambil momen pelayanan Sakramen Tobat dan Misa, mereka juga mendorong semua umat agar aktif berpartisipasi dalam katekese serentak yang mendalami 4 tema seputar ekologi. Komitmen dan aksi nyata umat yang peduli lingkungan menjadi kerja kolaborasi.
KATEDRALRUTENG.ORG
– Memasuki masa Pra-Paskah, umat Paroki Katedral Ruteng yang tersebar di 116
Komunitas Basis Gerejani (KBG) dengan gembira mengikuti pelayanan Sakramen
Tobat yang dilanjutkan Misa Bersama sebagai persiapan diri dalam masa
Pra-Paskah. Mereka juga antusias dalam Katekese Tahun Ekologi Integral. Selain
katekese untuk umat (dewasa), ada juga katekese anak-anak yang dijalankan di
sekolah-sekolah dan kelompok kategorial OMK.
Ketua Seksi Katekese Paroki Katedral Ruteng, Petrus Pantur, ditemui media ini di kompleks Gereja Katedral, Selasa, 19 Maret 2024 siang, menjelaskan, katekese Tahun Ekologi Integral yang mendalami 4 tema pertemuan telah dimulai serentak di setiap KBG pada 9 Maret 2024. Tim fasilitator yang sebelumnya telah mendapat pembekalan dari tim dari Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng diutus ke setiap KBG untuk memberikan katekese kepada umat.
Suasana Katekese tema 1 umat KBG Santu Hironimus di Wilayah Kapernaum yang didampingi oleh fasilitator biarawati. Umat antusias mengikuti jalannya katekese. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
“Saya sendiri menjadi
fasilitator katekese di Wilayah Gunung Golgota. Saya mendampingi dua dari lima
KBG yang ada, karena tiga KBG lainnya dipandu oleh fasilitator lain. Kesan saya
umat sangat antusias, walaupun sedang dalam situasi musim hujan yang tak
berhenti. Umat senang dan antusias dengan tema tentang penanganan sampah dan
kelestarian air,” kata Pit.
Ia menambahkan, dari berbagai masukan atau laporan para fasilitator yang telah masuk ke Sekretariat Paroki Katedral, di semua KBG yang sudah melaksanakan katekese, umat aktif dalam semua pertemuan iman ini, termasuk memberikan sharing dan usulan sesuai tema katekese. “Umat juga ada yang mengusulkan tentang baiknya ke depan penanganan sampah dilakukan oleh pihak Gereja yang bekerja sama dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup,”ungkapnya.
Umat di KBG Mater Dei - Nekang, Wilayah Gunung Tabor nampak dengan penuh perhatian mengikuti kegiatan Katekese Tahun Pastoral Ekologi Integral pertemuan tema ke-4 yang didampingi oleh para suster. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Menurut ayah 3 orang
anak ini, dengan banyaknya masukan dan sharing
umat di KBG-KBG menandakan bahwa katekese Tahun Ekologi Integral dirasakan
sangat bermanfaat, bukan hanya masa kini tapi juga akan dinikmati oleh generasi
anak-cucu yang akan datang. “Masalah lingkungan hidup memang menjadi keprihatinan
kita bersama, termasuk umat Paroki Katedral. Ada gerakan nyata bersama di
KBG-KBG yang mereka sudah mulai salah satunya dengan daur ulang sampah kertas,”
kata Pit.
Ia mencontohkan, umat di
KBG Santu Paskalis, Wilayah Gunung Golgota, berhasil menciptakan pot bunga
kering dan lampion berbahan dasar kertas-kertas dan kardus bekas yang diolah
menjadi barang bernilai seni tersebut. Saat pertemuan katekese tema ke-2
tentang Mencintai Sampah di KBG
tersebut, Pit melihat langsung kreasi lampion dan pot bunga yang telah dibuat
oleh umat sebagai hasil katekese.
Membangun
Komitmen Peduli Ekologi
Sejak Senin, 4 Maret 2024 semua umat yang tersebar di 116 KBG dalam Paroki Katedral Ruteng mendapat kunjungan imam untuk pelayanan Sakramen Tobat dan Misa. Dalam Misa ini, para pengurus DPP-DKP juga melakukan sosialisasi tentang berbagai program Tahun Ekologi Integral yang ada di Paroki Katedral sekaligus mengajak umat untuk menyukseskan program-program tersebut.
Umat di KBG Santu Camelian di Wilayah Emaus - Rangkat sedang mengikuti Perayaan Ekaristi yang dipimpin RD Ferdi Usman dalam rangka persiapan menuju Hari Raya Paskah. Sebelum Misa, semua umat juga mendapatkan pelayanan Sakramen Tobat. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Selain itu, ada juga
sosialisasi tentang Gerakan Syukur Seribu Sehari (Gesshar) yang mengajak umat
untuk mengambil bagian dalam gerakan doa yang disertai berderma dalam keluarga
tersebut. “Kami semua yang bergabung dalam tim sosialisasi program pastoral
mendampingi para imam yang melayani Sakramen Tobat dan Perayaan Ekaristi di
KBG-KBG. Kami memberikan informasi dan pencerahan kepada umat tentang berbagai
kebijakan Paroki Katedral,” tutur Lorens Jelinus, Ketua Seksi Harta Miliik
Paroki dan Wakil Ketua Seksi Liturgi, saat ditemui Selasa, 19 Maret 2024.
Lorens menuturkan,
mereka memberikan sosialisasi seputar program-program Tahun Ekologi Integral
pada umat, di antaranya mengajak umat untuk turut serta dalam kegiatan Hari
Ekologi Paroki pada 5 April 2024 dengan mengikuti Misa Ekologi sekaligus
penanaman seribu anakan pohon Mahoni, Merbabu, Sengon, Kopi dan Cengkeh di
Lingko Satar – Waso. Selain itu, setiap keluarga juga diajak untuk menanam 10
anakan pohon di kebun masing-masing yang disiapkan oleh paroki. DPP Paroki Katedral
saat ini telah menyiapkan 7000 koker anakan pohon.
Orang tua dari anak yang akan mengikuti Sambut Baru juga diwajibkan mengikuti kegiatan ekologis tersebut dan mewajibkan anak-anak peserta Sambut Baru menyumbang satu pot bunga berserta bunganya ke paroki sebagai bentuk keterlibatan mereka dalam menyukseskan Tahun Ekologi di Keuskupan Ruteng. “Umat sangat antusias mendengarkan sosialisasi ini, terutama ketika membahas masalah sampah dan akibatnya, khususnya persoalan sampah di Kota Ruteng yang setiap hari memproduksi sekitar 19 ton sampah,” kata Lorens.
Suasana saat Perayaan Ekaristi di KBG Santa Faustina di Wilayah Emaus - Rangkat pada Jumat, 15 Maret 2024 malam. Mereka mendapatkan pelayanan Sakramen Tobat dalam menyambut Tri Hari Suci dan Hari Raya Paskah. Dalam Misa semua umat juga mendapat sosialisasi Gesshar dan program Tahun Pastoral Ekologi Integral. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)
Pastor Rekan Paroki
Katedral Ruteng, RD Ferdinandus Sando mengatakan, ia berharap agar kegiatan
Pengakuan Dosa yang dilanjutkan dengan Misa bisa menumbuhkan kesadaran umat
akan pentingnya pengakuan dosa sebagai jalan pertobatan sekaligus sebagai persiapan
diri mereka untuk memaknai Paskah Tuhan, yakni Tuhan yang mengurbankan diri dan
yang membebaskan serta menyelamatkan umat manusia.
“Diharapkan juga, agar
dengan sosialisasi Tahun Ekologi Integral kepada umat di 116 KBG dalam wilayah
Paroki Katedral Ruteng, umat semakin memahami dan bisa menjaga, merawat alam
ciptaan Tuhan dan bukan menguasai alam semesta ini. Sementara itu, dengan
sosialisasi makna Gesshar umat diharapkan lebih memahami makna Gesshar sebagai
ungkapan syukur dari umat beriman atas pemberian, anugerah Tuhan bagi mereka,”
ucap RD Felin. (Jimmy Carvallo | Pewarta
KOMSOS Paroki Katedral Ruteng)