Kedatangan Mesias, yang digambarkan Nabi Yesaya, akan membawa sukacita besar seperti perjamuan surgawi dengan hidangan dan minuman yang lezat.
Nabi Yesaya bernubuat bahwa Tuhan sendiri akan datang menyelamatkan kita. Kedatangan Mesias akan disertai dengan sorak-sorai, kemuliaan, dan sukacita. Kedatangan-Nya bukan hanya akan menyembuhkan penyakit, tetapi juga membarui seluruh alam semesta. Alam semesta bersahabat kembali dengan manusia sehingga manusia mengalami damai sejahtera.
Situasi hidup kita di dunia bisa diibaratkan dengan situasi Israel yang berada dalam pembuangan. Kita merasakan beban hidup yang berat karena situasi ekonomi yang melemah, ancaman penyakit, dan kejahatan yang semakin melumpuhkan.
Tuhan setia dengan janji-Nya kendati Israel sudah memberontak bahkan berkhianat. Dia adalah Allah yang setia kepada perjanjian-Nya. “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda” (Yer. 33:14-16).
Pengharapan selalu ada bagi mereka yang percaya kepada Allah. Pengharapan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berkelindan dengan iman.Imanlah dasar harapan-harapan kita. Itulah keyakinan dalam diri Daniel sehingga ia selalu proaktif untuk memahami makna atas mimpinya.
Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik disadari maupun tidak. Pada umumnya, hal itu terjadi karena adanya suatu kepedulian terhadap sesuatu yang dianggap sudah tidak memuaskan lagi bagi masyarakat.