Pelaksanaan kegiatan penerimaan sakramen ekaristi pertama tingkat paroki Katedral telah usai. Pada hari Rabu (29/9), Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng V
Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk mewartakan kabar gembira dan mengusir roh-roh jahat. Kebersamaan kolektif dari tujuh puluh murid dalam mewartakan Kerajaan Allah dapat menjadi model kerja sama dalam melakukan hal-hal yang benar dan baik demi kemajuan pelayanan.
Pesta Malaikat Agung Mikhael, Gabriel, dan Rafael dirayakan Gereja untuk bersyukur atas karya keselamatan Allah yang dilaksanakan melalui para Malaikat Agung.
Kekerasan tidak seharusnya dibalas dengan kekerasan. Untuk memadamkan api bukan dengan api, melainkan dengan air. Prinsip kehidupan seperti itulah yang hendak dipraktikkan Yakobus dan Yohanes terhadap orang-orang Samaria yang dianggap menghambat dan menghalangi perjalanan Yesus menuju Yerusalem.
Orang yang suka mengartikan Kitab Suci secara harafiah, akan mengalami kesulitan besar dengan bacaan Injil hari ini. Kalau diterapkan secara harafiah, kita akan bertemu dengan banyak orang yang tercungkil matanya, terpotong tangan atau kakinya, dan lebih banyak lagi yang terpotong lidahnya, karena kita paling banyak berdosa dengan lidah! Yesus memberi sebuah perbandingan: Kerajaan Allah dan anggota tubuh.
Yesus, untuk yang kedua kalinya, memberitahukan penderitaan yang harus ditanggung-Nya. Dengan mengulang sebanyak dua kali, Yesus bermaksud agar para murid-Nya segera memahami bahwa Ia sebagai Mesias memang harus menderita.