Hari ini, kita bersama-sama merayakan Pesta Santo Simon dan Santo Yudas Rasul. Bacaan Injil yang disodorkan kepada kita adalah peristiwa di mana Yesus memanggil ke-12 murid-murid-Nya.
Sering kali beberapa anak bertanya: “Apakah orangtua yang tidak tahu diri harus dihormati juga? Mengapa?” Apa jawaban kita? Mungkin kita bingung, terdiam, tidak tahu jawaban apa yang harus dikatakan.
Kerajaan Allah adalah laksana biji sesawi yang tumbuh menjadi pohon, tempat bersarangnya burung-burung. Kerajaan Allah itu laksana ragi yang dapat megkhamirkan selurung tepung dalam adonan. Kecil, namun mempunyai efek yang sangat besar.
Kita perhatikan cara hidup dan kerja antara karyawan perusahaan dan anak dari pemilik perusahaan tersebut. Karyawan jelas bekerja sungguh-sungguh tetapi demi gaji atau karena digaji. Orientasi karyawan tetaplah kesejahteraan dirinya, karena karyawan mempunyai keluarga yang harus ditanggungnya. Karyawan bekerja baik tentu salah satu yang terpenting adalah demi upah.
Jangan mendikte Tuhan! Peristiwa dalam Injil pada hari ini adalah penyembuhan seorang buta bernama Bartimeus. Ia duduk di pinggir jalan siap menanti Yesus yang akan lewat di situ. Dia sudah mendengar banyak hal tentang Yesus.
Tidak jarang kita begitu peduli untuk mengurusi hidup orang lain. Dalam setiap peristiwa yang dialami seseorang, selalu ada saja komentar yang muncul. Yang biasanya tidak pernah absen adalah komentar miring atau negatif.